Hari-hari sudah berlalu begitu jauh, sementara aku tak tahu apakah aku semakin dekat atau semakin jauh dari gadis manis impianku, yang kutahu hanya memandangya tanpa berbuat apa-apa. Karena ku hanya bisa menulis kata demi kata sebagai curahan hatiku. Ku tak ingin kehadiran cintaku membuatnya membenciku, ku tak ingin cintaku yang tulus ini menjadi boomerang bagi hubunganku dan gadis manis ini. Karena yang kutahu bencinya untukku hanya akan membuat langit impianku menggelap dan aliran sungai kasih sayangku mengering. Tak ada lagi yang bisa membuat raga lemahku ini bergerak bila tak ada harapan yang tersisa dari impianku ini. Tak ada lagi yang bisa membuat otak lemahku ini berputar bila kasih sayangku melebur dihadapannya. Aku hanya lelaki yang hidup tanpa arah, tanpa dorongan, dan tanpa harapan bila gadis manis ini melihatku dengan tatapan kebencian padaku.
Ku tak tahu apa yang akan terjadi nanti. Kuharap Tuhan lebih bijaksana kepadaku, bila gadis manis ini memang bukan untukku maka kuharap Tuhan memberikan yang terbaik padaku kelak atau aku hanya bisa berharap pada kejamnya waktu, yang bergerak begitu lamban. Ku harus melewati menit-menit penderitaanku tanpa gadis manis yang kucintai. Waktu bergerak begitu lama hingga aku bisa merasakan sayatan demi sayatan yang bertambah centi demi centi direlung hatiku, hingga membuatku berdarah-darah dan mati rasa. Ku tak tahu apakah hatiku akan kuat hingga saat itu tiba. Saat dimana waktu benar-benar menghapus semua kenangan kasih tak sampaiku. Kuharap aku kuat, biarkanlah waktu yang menentukan hidupku kini. Mungkin ini hukuman bagiku atau mungkin ini ujian atas cinta ku yang tulus pada gadis manis itu agar suatu saat nanti bila aku memilikinya, aku tak akan melepaskannnya begitu saja. Semua kemungkinan pasti ada, karena apabila kemungkinan sudah tiada lagi. Mungkin jiwa dan raga ini sudah tak pantas lagi menikmati indahnya dunia. ???karma karma karma???
to be continue
Selasa, 20 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar