Kenangan Bersamamu

Maret lalu saya berhasil mendapatkanmu melalui perjuangan berat, kehadiranmu mengantarkan saya ke meja kerja yang begitu nyaman sama dengan meja kantor yang biasa terlihat di tv. Melalui kamu, saya bisa merekam objek yang saya anggap menarik walaupun kadang saya tak mengurusi karena kesibukanku. Di awal-awal kehadiranmu saya sangat bersemangat untuk mempelajari pergerakanmu hingga sampai kamu sempat jatuh sekarat sampai-sampai matamu tak mau terbuka hingga pada akhirnya saya akhirnya untuk mengobatimu tapi itu tetap saja menjadi luka dibagia lututmu. Ada banyak karya yang kau hasilkan untukku, hingga pada akhirnya kamupun bisa membantuku menghasilkan recehan daun-daun yang bisa memberiku makan dan teman-teman terdekatku.

Beberapa hasil darimu:

Siluet Jump

Stop Bullying

Saya sempat berselisih dengan kakakku gara-gara saya sering melewatkanmu gara-gara sikap kecuekanku terhadapmu. Hingga pada akhirnnya saya hanya menggunakanmu untuk bisa mendapatkan yang namanya doe kalau orang Makassar bilang. Penyakitmu menjadi lebih parah ketika adikku yang tak paham akan tentangmu, saya begitu marah ketika itu hingga dirimu tak nyaman lagi tiap harinya. Kamu seperti cacad seumur hidup hingga saya berfikir untuk melepaskamu. Hingga pada akhirnya dirimu Nampak tegar di koran,kaskus dan BM. Sebelum ku melepaskanmu kamu malah memberiku recehan yang bertanda itu mungkin yang terakhir kalinya. Kenyataan bahwa kamu benar-benar akan pergi jauh untuk selamanya ketika seorang Chinese berani untuk merawatmu dengan tawaran yang lebih tinggi dari yang sebelumnya. Paling tidak ia lebih menghargaimu dibanding yang lain dan juga ia pasti merawatmu dan menjadikanku lebih berkembang secara dia orang luar negeri. Tulisan ini telah ulang yang awalnya hilang gara-gara deepfreeze.jadi pelajaran buat yang make deep freeze: jangan ceroboh!....