Sedikit pun saya tak menyangka kalau mimpi pada tulisanku setahun lalu terwujud. pada tulisan tersebut saya punya mimpi besar untuk dapat mengikuti event internasional dengan mempertemukan seluruh blogger di dunia pada suatu negara. Untuk meraih mimpi itu, sayapun mencoba meraihnya dengan mengikut lomba video blogging yang diadakan idblognetwork. Lomba tersebut memberikan hadiah bagi dua blogger terpilih untuk mengikuti event internasional yang diadakan di Singapore. Event ini dinamakan StartUp Asia yang diperuntukkan bagi perusahaan pemula di seluruh Asia termasuk Indonesia untuk mendapatkan kesempatan mendemostrasikan produk baru mereka di depan para Investor yang datang dari seluruh dunia.
Proses pembuatan video yang saya buat bisa dikatakan dengan konsep “ Kejar Tayang “. Bagamana tidak, saya membuatnya 2 hari sebelum batas akhir pengiriman. Dibantu oleh seorang teman saya , dia merekam saya di sebuah kafe yang lumayan keren dari segi artistic. Saya yang tipikal orang pemalu di depan kamera berkali-kali mengulang proses pengambilan gambar karena memang pada saat itu saya tidak membuat narasi yang akan saya ucapkan. Take gambar dilakukan hingga malam hari sehingga situasi kafe semakin tidak kondusif melihat pengunjung kafe semakin ramai sampai akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan di rumah. Melihat stok rekaman video saya di kafe kurang, saya mengakalinya dengan menambahkan beberapa foto yang ada kaitannya dengan idblognetwork serta video-video yang saya ambil ketika event Blogger Nusantara di Surabaya. Agar keliatan lebih menarik saya merekam aktivitas browsing saya dengan menampilkan layar desktop dengan bantuan software gratisan yang saya dapatkan melalui bantuan Paman Google. Untuk mendownload software tersebut, saya tidak membutuhkan waktu yang lama hanya berselang 3 menit saja software tersebut sudah saya bisa gunakan. Dengan koneksi super kencang ini kita tak perlu mengeluarkan uang yang lebih setiap bulannya. saya menggunakan provider Telkom Speedy yang menyediakan beragam paket harga yang bisa dikatakan murah, saya sendiri mengambil paket harga 200 ribu untuk setiap bulannya. Pada proses finishing saya merekam diri saya sendiri dengan bantuan tripod dan mengedit semenarik mungkin hingga menjadi video blogging dengan durasi sekitar 2 menit.
Entah pengaruh membaca buku The Naked Traveler atau berkat tulisan saya setahun lalu yang kuanggap sebagai doa, saya terpilih sebagai salah satu blogger yang ikut dalam event tersebut . saya agak terlambat mengetahui pengumuman lomba video blogging tersebut yang diumumkan melalui status facebook. Saya baru mengetahuinya setelah membaca mention-mention yang masuk pada akun twitter saya dan milis komunitas blog Anging Mammiri. Saya begitu senang dan semua teman-teman saya sangat bangga atas keberhasilan saya dapat pergi ke Singapura.

Sayapun bergegas membuat passport sebagai persyaratan bagi orang yang ingin berpergian ke luar negeri. Memiliki passport sudah cukup bagi kita sebagai warga Indonesia yang ingin berpergian selama beberapa hari di kawasan Asia Tenggara, namun bagi orang-orang yang berpergian melewati kawasan Asia Tenggara wajib mengurus Visa dan NPWP. Awalnya saya menganggap mengurus passport itu biasa saja mengingat mba rika yang memberitahukan kalau mengurus passport itu hanya butuh dua hari. Namun Saya tak menyangka begitu banyak orang yang mengurus passport setiap harinya. Kedatanganku pada hari pertama di kantor imigrasi tidak membuahkan hasil apa-apa secara saya datangnya jam dua siang. Keesokan harinya saya lebih mempersiapkan diri dalam mengurus passport dengan melengkapi dokument persyaratan yang harus dibawa berupa : fotocopy KTP (fotocopy kertasnya jangan dipotong) dan KTP asli harus dibawa saat pendaftaran, fotocopy kartu keluarga dan fotocopy akte kelahiran serta mengisi surat pendaftaran yang telah saya isi. Kedatanganku pada jam delapan pagi ternyata masih terlambat melihat seluruh kursi antrian terisi semua. Saya mendapat nomor antrian yang masih agak lama membuat saya galau dan mengisi waktu menunggu panggilan dengan bermain twitter. Bermain social media dengan curhatan tentang keadaan saya waktu itu melalui status mengundang banyak perhatian pada teman-teman dunia maya saya untuk membantu saya agar bisa lebih cepat dalam mengurus passport. Sayapun mulai mendapat kenalan pegawai-pegawai imigrasi melalui teman-teman setimeline dan itu benar-benar sangat membantu saya dalam proses mempercepat proses pengurusan passport dengan waktu lebih cepat. Passport saya selesei sekitar empat-lima hari, lebih cepat sehari dari waktu normal dalam pengurusan passport sesuai prosedur Kantor Imigrasi Makassar. Sebenarnya ada waktu yang lebih cepat tapi kita harus mengeluarkan dana dua kali lipat dari nominal pembayaran yang tertera di kantor imigrasi. Saya sendiri membayar Rp. 270.000 sesuai dengan ketentuan yang dilakukan oleh kantor imigrasi.
“ punya passport jangan cuman sekali digunakan untuk kepergian ini aja yagh” , ucap Mba Rika yang menyemangati kami berdua ketika masih di Bandara Soekarno Hatta agar kami bisa pergi ke luar negeri lagi selain Singapura. Mendengar ucapan salah satu founder Idblognetwork tersebut, Saya hanya tersenyum dan mendoakannya dalam hati agar terwujud. Kami berangkat dua hari lebih awal dari jadwal event startup asia. Saya yang berangkat dari Makassar ke Jakarta tak perlu mengatur jam pada handpone saya karena waktu Makassar dan Singapura persis sama. Berbeda dengan mereka yang berangkat dari Jakarta harus mengubah waktu lebih satu jam. Kami berangkat dengan beranggotakan enam personil, dua diantaranya blogger yang terpilih termasuk saya dan empat lainnya dari tim idblognetwork yakni Mba Rika , Mas Kukuh, Mas Jarot dan Mas Radit.
Sesi pemotretan bagi kami semua sangat penting yang berpergian. Sejak kumpul di Bandara Soekarno Hatta kami melakukan sesi tersebut. Ketika kami melakukan sesi pemotretan di Bandara Changi Airport Singapura, petugas bandara ternyata melarang kami hingga hasil fotonya dihapus oleh polisi dengan memeriksa secara langsung foto-foto yang ada di ipad Mba Rika. Beda Negara, Beda Aturan seperti itulah saya memandang Negara Singapura dengan membandingkannya dengan Indonesia. Merasakan Bandara Changi Airport seperti berada di mall-mall di Indonesia. Sepanjang menginjakkan kaki di negeri singa, saya memperhatikan dengan seksama apa saja yang ada di Singapura. Mba Rika membantu saya lebih mengenal budaya yang ada Singapura melalui percakapan singkat sepanjang perjalanan menuju lokasi tempat kami menginap selama berada di Singapura. Sopir yang mengantar kami dengan mobil mewah merek Alphard juga turut mempromosikan negaranya kepada setiap tourist yang datang. Kesan pertamakali melihat negeri singa ini saya tak menemukan Baliho iklan, papan pengumuman, spanduk penuh jargon, dan semacamnya sehingga kita bisa menikmati suasana gedung-gedung yang unik nan mewah. Terlebih lagi ketika melihat secara langsung aktivitas masyarakat singapura yang bermain futsal dengan gedung lapangan yang begitu mengundang saya untuk bermain juga.
Fully Support by
3 comments:
Punya banyak teman, walaupun di dunia maya, dapat membantu urusan di dunia nyata yaa termsk pembuatan paspor ^_^
selamat ya mas, sungguh prestasi yang membanggakan.
Passporku malah dimakan rayap (rayap sungguhan) .. terlalu lama disimpan. Mo ngurus lagi, kok "ngeri" dengan segala persyaratannya.
Pergi lewat layar LCD aja wiss ... :)
Posting Komentar